Senin, 02 Juli 2012

Manusia dan Keindahan


Manusia dan Keindahan

A. Pengertian
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam. Manusia, rumah, tatanan, erabot rumah tangga, suara, warna. Dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi , social, budaya. Karena itu keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Menurut the liang gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa inggris keindahan itu di terjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa prancis “beau”, sedang italia dan spanyol “Bello” berasal dari kata latin “bellum”. Akar katanya adalah “Bonum” yang di artikan kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek sehingga di tulis “bellum”.
Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa inggris sering di pergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful(benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengrtian itu kadang-kadang dicampuradukan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni:
a. Keindahan dalam arti luas
b. Keindahan dalam arti estetis murni
c. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungan dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebutkan tentang watak yang indah dan hokum yang indah, sedang aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan kebiasaan yang indah. Tapi bangsa yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebut ‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan (misalnya pada karya pahat dan arsitektur) dan harmonia untuk kebiasaan berdasarkan penndengaran (music). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
-keindahan seni
- keindahan alam
- keindahan moral
-keindahan intelektual
B. Nilai Estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai the Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai sebagai salah satu jenis nilai seperti hal nya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Masalahnya sekarang ialah : apakah itu nilai estetik itu? Dalam bidang filsafat, istilah nilai seringkali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan(goodness). Dalam dictionary of sociology and related sciences di berikan perumusan tentang value.
C. Sebab Manusia menciptakan keindahan
Keindahan itu pada dasarnya adalah ilmiah. Alam ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan tuhan. Alamiah berarti wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis melukis wanita lebih cantik dari keadaan aslinya, justri itu tidak indah. Bila ada pemain drama yang berlebih-lebihan: misalnya marah yang meluap-luap padahal masalahnya kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang tidak berharga kemudian menangis meraung-raung. Itu berarti tidak indah.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasaru oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai keagungan tuhan dan banyak segi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/ motivasi seniman menciptakan keindahan.
1. Tata nilai yang telah using
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbanan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan dll.
2. Kemerosotan zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhi tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hokum agama dan moral masyarakat.
3. Penderitaan manusia
Banyak factor yang membuat manusia menderita. Tetai yang paling menentukan ialah factor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.
4. Keagungan Tuhan
Keagungan tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indahnya tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan manusia ciptaan Tuhan itu sendiri.
Hubungan manusia dan keindahan
Manusia adalah ciptaan manusia dan keindahan juga ciptaan manusia, selain itu manusia juga membutuhkan keindahan karena tanpa keindahan hidup bagaikan masakan tanpa garam, dan manusia juga salah satu factor pencipta dari keindahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar