KEBUDAYAAN BANGSA TIMUR
Menurut saya bangsa timur mempunyai banyak kecendrungan sifat yang bisa di ambil atau di contoh sebagai suri tauladan.Seperti halnya BANGSA CINA mempunya kebiasaan sopan santun terhadap sesama dan menjunjung tinggi nilai” persaudaraan. Dengan contoh bangsa cina terbiasa untuk menegur sapa terhadap siapa saja dan dimana saja dengan tujuan untuk dapat mengenal satu sama lain di satu negri, Juga dengan hal bercengkrama atau bertali saudara dengan sangat kuat dengan saling menghormati dan menghargai satu sama lain, baik orang tua maupun muda. Mereka tida’ mengenal tua atau muda orang tersebut. Masyarakat CINA juga dikenal sebagai pribadi yang gemar menolong, juga hidup secara berkelompok. Mereka terbiasa dengan hidup berkelompok agar saling mengenal dan bergotong royong .
Mengenal CINA kita juga diarahkan untuk mengenal negri tetangga dari persamaan kanji-kanji bahasa cina, yaitu JEPANG. Masyarakat jepang terkenal dengan sikap ramah tamah terhadap siapa saja, Baik kalangan muda maupun orang tua. Masyarakat jepang lebih dauhulu dikenal dengan masyarakat yang mayoritas “pekerja keras”. Seperti contoh, pada pagi hari sekali masyarakat jepang sudah memenuhi jalan-jalan di kota besarnya dengan tujuan untuk bekerja. Lain di JEPANG lain pula di TIMUR TENGAH. Masyarakat timur tengah telah mengenal hidup bergotong royong dari leluhur-leluhur mereka yang pada masa lampau hidup di timur tengah lebih dahulu. Mereka diajarkan untuk hidup damai, tenang.Serta saling menolong dan menghargai. Jika salah satu dari mereka ada yang kesusahan, tetangga atau kerabat-kerabat mereka dengan spontanitas cepat untuk menolong kerabatnya yang didapati kesusahan. Mereka telah mengenal kebiasaan-kebiasaan itu telah lama dan selalu turun-menurun kebiasaan yang santun itu. Selain itu masyarakat timur tengah juga didapati berkepribadian yang teguh dan ramah tamah.
Seperti halnya mereka tidak mengenal adanya perbedaan atau “diskriminasi sosial” diantara ruang lingkup hidup mereka. Karena mereka tau jika halnya perbedaan atau diskriminasi itu tidak pernah diajarkan oleh para leluluhur mereka. Tetapi, diluar itu mereka juga mempunyai aturan-aturan yang tegas di dalam kemasyarakatan mereka tersebut. Antara lain, jika dalam masyarakat timur tengah didapati pelanggaran-pelanggaran hukum yang bersifat “kemanusiaan atau asasi” mereka tida’ segan-segan untuk menghukum langsung dengan hukuman yang setimpal dengan apa yang telah dilanggar. Selanjutnya mereka membawa masalah tersebut kedamalam dunia hukum. Di antara kepribadian-kepribadian di atas, yaitu dari berbagai bangsa CINA, JEPANG DAN TIMUR TENGAH, Negara manakah yang tingkat “KEPRIBADIANNYA” lebih dominan??Tentunya kita tau jawabannya.
Selain CINA, JEPANG & TIMUR TENGAH, jika kita melihat kata “BANGSA TIMUR” serentak fikiran kita dialihkan menuju “negeri seribu suku dan bahasa” yaitu, INDONESIA. Yang dikenal mempunyai berbagai macam ras,suku,budaya serta bahasa daerah masing-masing. Untuk bangsa Indonesia, mereka MEMPUNYAI CIRI KHAS yaitu, dari segi kepribadian mereka senang sekali menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang ada di suku masing-masing. Meskipun “BANYAK” dari itu yang kurang menjunjung nilai-nilai budaya bangsa INDONESIA.Selain itu,masyarakat Indonesia memiliki bahasa nasional mereka sendiri. Namun, diluar itu pada saat orang yang berbeda suku tengah bertemu, mereka tetap menggunakan bahasa resmi mereka, Yaitu BAHASA INDONESIA. Kita sama-sama telah mengetahui jika dilihat dari segi kesopansantunan dan nilai menghargai satu sama lain, masyarakat Indonesia kerap kali kurang mengenal dan mengamalkan nilai-nilai positif itu.Padahal,jika bangsa Indonesia hidup dengan semboyan “RT SOSA” (Ramah,Tentram,Sosialis&Santun) tentunya bangsa ini sudah pasti hidup dengan kesejahteraan diberbagai daerah dan sukunya. Serta, juga dapat menurunkan ANGKA KRIMINALITAS yang tinggi pada masyarakatnya. Dan jika dilihat atau dinilai dari aspek kegotong royongannya, MAAF, MENURUT SAYA NILAI KEGOTONGROYONGAN MASYARAKAT INI HANYA PADA SAAT “LOMBA PANJAT PINANG” DAN “LOMBA LARI ESTAFET”. (meskipun banyak juga yang “sikut kiri kanan untuk mendapatkan kemenangannya)”. Namun, dalam hal lain ditinjau dari segi kekeluragaan, masyarakat Indonesia hidup secara berkelompok dan saling menghargai antara hak dan kewajiban sesamanya seperti kodratnya makhluk sosial.